CILACAP.INFO – Persita Tangerang dan Persik Kediri memastikan lolos promosi ke kompetisi LIga 1 2020. Kepastian ini setelah keduanya melenggang ke babak final LIga 2 2019, Persita mengalahkan Sriwijaya FC lewat dariama adu penalti dengan skor 3-2, sedangkan Persik juga menumbangkan Persiraja Aceh dengan skor 5-4.
Duel dua laga semifinal Liga 2 2019 tersebut berlangsung di Stadion I Wayan Dipta, GIanyar, Bali, Jumat (22) malam. Dua pertandingan sama-sama berjalan ketat dan hingga perpanjangan waktu 2×15 menit skor tetap imbang 0-0. Sementara untuk Sriwijaya FC dan Persiraja Aceh masih akan berduel memperebutkan satu slot terakhir promosi ke LIga 1 2020 pada Senin (25) mendatang di tempat yang sama. Untuk babak final LIga 2 2019, Persik akan menantang Persita di hari dan tempat yang sama.
Usai laga, kapten Persita Tangerang, Egi Melgiansyah begitu gembira. Menurut pemain berusia 29 tahun tersebut, sukses ini adalah penebus kegagalan di musim 2018 lalu. Persita mampu melangkah ke semifinal Liga 2 musim 2018 lalu. Namun, Pendekar Cisadane gagal meraih tiket promosi Liga 1. Kegagalan tersebut terasa sangat menyesakkan bagi para pemain, termasuk Egi Melgiansyah.
“Nggak bisa ngomong apa-apa lagi. Ini mungkin balasan kekecewaan kami tahun lalu. Bisa masuk Liga 1. Sangat hargai kemenangan tadi, ini untuk masyarakat Tangerang,” ucap Egi Melgiansyah.
“Saya pribadi musim lalu gagal bawa Persita ke Liga 1, tapi tahun ini alhamdulillah bisa bawa Persita. Ini berkat semua elemen sudah kerja keras,” tambahnya.
Sementara, pelatih Persik Kediri, Budiarjo Talib menuturkan bahwa di awal kompetisi Liga 2, timnya dianggap tim papan bawah karena Persik baru saja promosi dari Liga 3. Diawal kompetisi manajemen juga hanya menargetkan untuk bertahan di Liga 2. Namun, pelatih asal Makassar tersebut enggan untuk sekedar bertahan di Liga 2. Ia bertekad membawa Persik melangkah lebih jauh dan akhirnya sukses menembus partai final Liga 2 2019.
“Awal kompetisi kita dianggap remeh. Alhamdulillah tadi kami bisa menang melalui dariama adu penalti. Respek dengan Persiraja, mereka tim yang kuat,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan pemain Persik, Wimba Sutan Fenosa. Menurutnya kemenangan atas Persiraja hingga babak adu penalti berkat hasil kerja keras ia dan juga rekan-rekannya.
“Alhamdulillah pemain sudah kerja keras dan hasilnya kita bisa menang dan lolos Liga 1,” kata Wimba.
Selanjutnya Budiarjo bertekad membawa Persik Kediri dapat membawa pulang trofi Liga 2 2019 ke Kota Kediri dengan mengalahkan Persita Tangerang di partai final. Namun menurutnya, laga melawan Persita bakal berlangsung seru karena Persita merupakan tim yang kuat.
Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, menilai timnya lebih menguasai jalannya laga melawan Persita Tangerang. Namun, ada beberapa faktor yang membuat Sriwijaya gagal meraih kemenangan.
“Saya ucapkan selamat untuk Persita yang sore ini lolos ke final, yang berarti juga lolos ke Liga 1,” ucap Kas Hartadi.
Kas Hartadi menyebut kartu merah Bobby Satria sangat berdampak pada permainan timnya. Sebab, setelah bermain dengan sepuluh pemain, praktis Persita bisa lebih leluasa menyerang.
“Sebenarnya kami juga lebih menguasai pertandingan,” lanjut Kas Hartadi.
Sementara itu, terkait kegagalan di babak adu penalti, Kas Hartadi menyebut timnya sebenarnya sudah berlatih. Jelang babak semifinal, Zulkifly Syukur dan kolega sudah mengasah kemampuan menendang penalti dengan intensif.
Bagi Persiraja, kekalahan tersebut karena faktor keberuntungan. Menurut pelatih Hendarii Susilo timnya sudah bermain bagus namun keberuntungan ada di pihak Persik Kediri.
“Banyak peluang yang tidak kita maksimalkan. Saya respek kepada pemain yang konsisten bermain di 2 x 45 menit maupun 2 x 15 menit. Hanya saja kita kurang beruntung. Selamat untuk Persik,” ungkap Hendarii. (PSSI)